Kamis, 18 Juni 2009

Cinta Parker di Indonesia


Parker di Indonesia sudah sangat terkenal di kalangan Menengah ke atas . Itu karena kualitas Parker yang mudah diterima orang Indonesia terutama.Terutama kalangan menengah ke atas.
Parker Indonesia dapat kita temukan di Outlet Outlet dan Mall Terkemuka di Indonesia . Ada beberapa Jenis Parker diantanya :
1. Parker Fountain Pen ( FP )
Ciri ciri Fountain Pen adalah Ujung Mata Pena Lancip seperti di gambar diatas Urutan satu dan dua dari atas.Ini dapat di isi ulang dengan cara membeli tintanya saja.Karena Refillnya berbentuk Pipet jadi anda cukup sedotkan saja ke dalam Botol Refill Tersebut maka isi bolpoint anda akan penuh kembali.
2. Parker Roler Ball
Ciri cirinya adalah Ujung Bolpoint sama dengan Bolpoint biasa pada umummnya hanya ujungnya saja berdiameter lebih besar dari Bolpoint biasa, dan isinya seperti cair namun berbentuk Roler seperti tampak pada gambar di atas urutan ketiga dari atas.Utuk Refill banyak tersedia di Mall
terkemuka di Indonesia.
3. Parker Bolpoint
Untu Bolpoint spesifikasi sama denagan Roller hanya ujungnya lebih kecil dan tidak cair seperti Roller.

Sejarah Parker

George L Parker, pendiri, sebelumnya telah menjadi agen penjualan untuk John Holland Emas Pen Company. Dia menerima yang pertama pulpen terkait paten di 1889. Parker pada tahun 1894 menerima paten pada "Lucky Curve" pakan, yang diklaim untuk menarik kembali kelebihan tinta pena ke dalam tubuh bila pena tidak digunakan. Lucky Curve pakan yang digunakan dalam berbagai bentuk sampai 1928.
Dari tahun 1920 ke tahun 1960-an, sebelum pembangunan ballpoint pena, Parker adalah salah satu nomor satu atau nomor dua di seluruh dunia menulis penjualan instrumen. [Kutipan diperlukan] Dalam 1931 Parker dibuat Quink "cepat pengeringan tinta" yang harus dihilangkan untuk blotting dan menyebabkan perkembangan yang paling banyak digunakan model pulpen dalam sejarah (lebih dari $ 400 juta nilai penjualan dalam 30 tahun sejarah) yang Parker 51. [kutipan diperlukan] Manufaktur fasilitas telah menyiapkan selama bertahun-tahun di Kanada, Inggris, Denmark, Perancis, Mexico, Amerika Serikat, India dan Indonesia. Parker kandang yang sering dipilih (sering sebagai favorit kandang dari signers) untuk menandatangani dokumen-dokumen penting seperti Perang Dunia II armistices, dan kadang-kadang lingga edisi yang ditawarkan. [Kutipan diperlukan]
Parker diperoleh pada tahun 1976 Tenaga Kerja sama seperti pasar sementara staf yang bergelombang. Tenaga Kerja dalam waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan pendapatan usaha pena. J 1982 spinoff, Sintered Specialties, Inc, menjadi SSI Technologies, sebuah produsen otomotif sensor.
J buyout manajemen pada tahun 1987 dipindahkan ke kantor pusat perusahaan Newhaven, East Sussex, Inggris yang merupakan lokasi asli dari Valentine Pen sebelumnya dimiliki oleh Perusahaan Parker. Parker pada tahun 1993 telah dibeli oleh Gillette Perusahaan, yang sudah dimiliki yang PaperMate merek, salah satu yang terbaik-menjual ballpoints sekali. Gillette dijual penulisan instrumen divisi pada tahun 2000 menjadi Newell Rubbermaid, yang sendiri Stationery Divisi, Sanford, menjadi terbesar di dunia yang memiliki nama seperti merek sebagai Rotring, Sharpie, Reynolds serta Parker, PaperMate, Waterman dan Kertas cair.
Lama Pen Parker pabrik tetap kosong hingga sekitar 2003 ketika dikonversikan ke sebuah taman yang disebut industri Arrow Park. Panorama, Inc, yang setelah kemasan pembagian Pen Parker saat ini memakan sebagian besar bangunan tua, yang juga rumah Kandu. Kepemimpinan TAGOS Academy, sebuah sekolah charter, memakan sebuah gudang tua di belakang bangunan utama.

Parker History

George L Parker, the founder, had previously been a sales agent for the John Holland Gold Pen Company. He received his first fountain pen related patent in 1889. In 1894 Parker received a patent on his "Lucky Curve" feed, which was claimed to draw excess ink back into the pen body when the pen was not in use. The Lucky Curve feed was used in various forms until 1928.

From the 1920s to the 1960s, before the development of the ballpoint pen, Parker was either number one or number two in worldwide writing instrument sales.[citation needed] In 1931 Parker created Quink "quick drying ink" which eliminated the need for blotting and led to the development of the most widely used model of fountain pen in history (over $400 million worth of sales in its 30 year history) the Parker 51.[citation needed] Manufacturing facilities were set up over the years in Canada, United Kingdom, Denmark, France, Mexico, USA,India and Argentina. Parker pens were frequently selected (often as favorite pens of the signers) to sign important documents such as the World War II armistices, and commemorative editions were sometimes offered.[citation needed]

In 1976 Parker acquired Manpower just as the temporary staffing market was surging. In time Manpower provided more revenue than the pen business. A 1982 spinoff, Sintered Specialties, Inc., became SSI Technologies, a manufacturer of automotive sensors.

A management buyout in 1987 moved the company headquarters to Newhaven, East Sussex, England which was the original location of the Valentine Pen Company previously acquired by Parker. In 1993 Parker was acquired by the Gillette Company, which already owned the PaperMate brand, one of the best-selling disposable ballpoints. Gillette sold the writing instruments division in 2000 to Newell Rubbermaid, whose own Stationery Division, Sanford, became the largest in the world owning such brand names as Rotring, Sharpie, Reynolds as well as Parker, PaperMate, Waterman and Liquid Paper.

The old Parker Pen factory remained empty until around 2003 when it was converted to an industrial park called Arrow Park. Panoramic, Inc, which was once the packaging division of Parker Pen currently takes up most of the old building, which also houses Kandu. TAGOS Leadership Academy, a charter school, takes up an old warehouse behind the main building.

wikepedia.com